Jika Membuka Aurat Adalah Gaya Modern, Maka Binatang Lebih Modern Dari Manusia

Sekarang ini umat manusia khususnya wanita banyak yang merasa dirinya modern dengan melakukan perbuatan primitif.Salah satunya adalah gaya mempertontonkan aurat yang sekarang sudah menjadi budaya.

Sungguh memprihatinkan perubahan style busana pada wanita akhir – akhir ini, dimana busana bukan untuk menutup tubuh indahnya melainkan semakin mempertontonkan aurat yang harusnya terjaga.

Hal ini juga yang mempengaruhi peningkatan tindak kriminal pada wanita sebagaimana berita yang sering kita lihat dan dengar di media masa. Maraknya perselingkuhan / gonta – ganti pasangan, pemerkosaan dibawah umur, aksi mesum remaja hingga oknum pejabat menjadi berita yang tiada putusnya sampai detik ini.

Berbagai alasan banyak dikemukakan para wanita untuk menjadi pembenaran akan perbuatan mereka salah satunya adalah belum siap mental, yang penting kan jilbab hati, dijaman modern ini merupakan hal yang wajar dan alasan alasan lainnya.

Padahal  dalam Al Quran sudah diperintahkan untuk memakai jilbab sesuai dalam surat  Al-Ahzab: 59 yang artinya, “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istri, anak-anak perempuan dan istri-istri orang Mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali, oleh sebab itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha Penyayang.”

Saya teringat kata kata dari ustad dari india ustad zakir naik yang berkata “Jika Membuka Aurat Adalah Gaya Modern, Maka Binatang Lebih Modern Dari Manusia “. Perkataan ini cukup menohok bagi wanita wanita yang memakai alasan bahwa membuka aurat merupakan gaya hidup modern karena sesungguhnya dengan mempertontonkan aurat anda maka anda semakin primitif dan semakin mendekati binatang.

Wahai para wanita tutuplah auratmu karena dengan menutup auratmu maka kamu akan tampak lebih mulia.

Semoga kita semua adalah orang – orang yang beruntung karena termasuk dalam umat yang ikut memperjuangkan penegakan Risalah Islam, Amin ya robbal ‘alamin.